Konsep Dasar Tes Psikologi


Hakikat dan kegunaan tes psikologi

Tes-tes Psikologi merupakan suatu alat yg digunakan untuk mendapatkan manfaat yang diberikan oleh tes, seseorang perlu terus-menerus mengingat hal ini. Alat ini pun dapat menjadi instrumen untuk melakukan hal yang baik atau buruk, tergantung pada cara instrumen yang digunakan.

Penggunaan dan Ragam Tes Psikologi

Secara tradisional, fungsi tes-tes psikologi adalah untuk mengukur perbedaan-perbedaan antara individu atau perbedaan reaksi individu yang sama terhadap berbagai situasi yang berbeda. Salah satu masalah awal yang mendorong pertumbuhan tes-tes psikologis adalah identifikasi orang-orang yang terbelakangan mental. Penggunaan tes untuk pendidikan di antaranya mengklarifikasi anak-anak berdasarkan kemampuan mereka, menyerap berbagai jenis instruksi di kelas, identifikasi man yang pembelajar cepat dan mana yang lamban,konseling pendidikan dan pekerjaan pada tingkat sekolah menengah dan universitas.
Penggunaan tes-tes dalam konseling individu secara bertahap meluas dari bimbingan yang berlingkup sempit menyangkut rencana pendidikan dan pekerjaan sampai terlibatnya semua aspek kehidupan seseorang. Ketentraman emosi dan hubungan-hubungan interpersonal yang efektif kian lama kian menjadi sasaran utama konseling. Selain itu, tumbuh juga penekanan pada penggunaan tes-tes untuk meningkatkan diri dan pengembangan diri.
Aneka ragam tes yang dirancanguntuk berbagai maksud ini, berbeda juga dalam sifat-sifat utamanya. Tes-tes ini berbeda dalam hal cara pelaksanaannya, seperti: tes perorangan atau setiap orang diuji oleh seorang penguji terlatih. Sejumlah tes memusatkan diri pada penilaian ciri-ciri atau kognitif.

Apa Tes Psikologi itu?

Sampel Perilaku. Tes psikologi pada dasarnya adalah alat ukur yang objektif dan dilakukan atas sampel perilaku tertentu. Tes-tes psikologis mirip dengan tes-tes dalam ilmu-ilmu lainnya, observasi dibuat atas sampel yang kecil, namun dipilih secara hati-hati atas perilaku individu. 

Standardisasi. Standardisasi menyiratkan keseragaman cara penyelengaraan dan penskoran tes. Standardisasi menyangkut jumlah tempat materi yang digunakan, batas waktu, instruksi-instruksi lisan (laju bicara, nada suara, infleksi, jeda, dan ekspresi wajah), demontrasi awal, cara-cara menjawab pertanyaan dari peserta tes, dan setiap rincian lain atas situasi tes.

Pengukuran Kesulitan yang Objektif. Jadi, dari definisi tes psikologis pada pembukaan pembahasan ini, penyelenggaraan, penilaian, dan interpretasi skor adalah objektif sejauh skor-skor tes tergantung pada penilaian subjektif penguji tertentu.

Keandalan. Sebagaimana digunakan dalam psikometri istilah "keandalan" pada dasarnya berarti konsistensi. Keandalan tes adalah konsistensi skor-skor yang didapatkan oleh orang-orang yang sama ketika dites ulang dengan tes yang sama atau dengan tes yang ekuivalen dengan tes sebelumnya. Sebelum tes psikologis tertentu dikeluarkan untuk digunakaan secara umum, pemeriksaan yang mendalam dan objektif tentang kedalamannya harus dijalankan.

Validitas. Validitas memberikan pemeriksaan langsung pada sejauh mana tes tertentu memenuhi fungsinya. Penentuan validitas biasanya memerlukan kriteria independen dan eksternal tentang apa pun yang menjadi sasaran pengukuran tes tersebut.

Penyelengaraan Tes

Persiapan Sebelumnya bagi Para Penguji. Dalam tes tidak boleh terjadi hal darurat, yang tidak dipersiapkan. Harus dilakukan berbagai usaha untuk meramalkan dan mencegah hal-hal darurat. Hanya dengan cara ini, keseragaman prosedur bisa dijamin. 
Beberapa persiapan sebelumnya bagi para penguji diantaranya: persiapan waktu tes, persiapan materi tes, pengecekan dan kalibrasi periodik harus sering dilakukan ketika alat rumit digunakan, dan keakraban dengan prosedur tes tertentu (baik pada tes perorangan maupun kelompok).

Kondisi-Kondisi Tes. Prosedur yang terstandardisasi berlaku tak hanya pada instruksi-instruksi verbal, penentuan waktu, bahan-bahan, dan aspek-aspek tes lainnya, tetapi juga pada lingkungan tes. Perhatian harus diberikan pada pemilihan ruang tes yang sesuai.

Memperkenalkan Tes: Pelatihan para penguji mencakup teknik-teknik penentuan pemahaman dan juga hal-hal yang lebih terkait langsung dengan penyelenggaraan tes. Dalam menentukan pemahaman, seperti halnya dalam prosedur-prosedur tes lainnya, keseragaman kondisi tes sangat penting untuk melakukan perbandingan antara hasil tes satu dengan lainnya.

Pandangan dari Sudut Peserta Tes

Kecemasan Tes. 
Diantara telaah paling dini tentang reaksi-reaksi peserta terhadap situasi tes adalah telaah yang berhubungandengan kecemasan tes. Tidak diragukan, minat awal terhadap jenis respon ini ditimbulkan oleh visibilitas dan efek-efek yang tampak merusak kinerja. 

Ada beberapa tipe tes kepribadian. Structured personality test menyediakan pernyataan, biasanya berbagai “self-report”, dan memerlukan subjek untuk memilih antara dua atau lebih respon alternatif seperti “Benar” atau “Salah”. Projective personality test, salah satu stimulus (pengujian bahan) atau respon yang diperlukan―atau keduanya―adalah ambigu. Sebagai contoh, dalam kontroversial tes Roschach yang tinggi, stimulus merupakan noda tinta. 

Selain itu, dari pada meminta untuk memilih respon alternatif, seperti dalam tes kepribadian terstruktur (sructured personality test), individu diminta untuk memberikan respon yang spontan. 
1. Tes Kemampuan : mengukur kemampuan dalam kecepatan, ketelitian, atau keduanya. 
A. Achievement : mengukur pembelajaran sebelumnya. 
B. Aptitude : mengukur potensi untuk memperoleh kemampuan spesifik. 
C. Intelligence : mengukur potensi untuk menyelesaikan masalah, beradaptasi untuk mengubah keadaan, dan mengambil pelajaran dari pengalaman. 
2. Tes Kepribadian : mengukur tingkah laku khas―sifat, temperamen (emosi), dan watak.
A. Structured (objective) : menyediakan pernyataan “self-report” untuk memilih respon seseorang seperti “Benar” atau “Salah,” “Ya”atau “Tidak.” 
B. Projective : menyediakan stimulus tes yang ambigu; respon syarat yang tidak jelas
Sumber:

Anastasi, A., Urbina, U. (2007). Tes Psikologi (Edisi Ketujuh). Indonesia: PT Indeks.
http://www.tespsikologi.com/about-tes-psikologi.php

Opmerkings

  1. Tes Intelegensi yang sering kita lihat dalam bentuk kuesioner atau pertanyaan pertanyaan tertulis sebenarnya bisa juga diberikan melalui wawancara untuk subyek yang tidak bisa baca dan tulis.
    sebenarnya tes Intelegensi itu bisa menaik turunkan skor individu yang di tes namun hanya skornya saja yang berubah bukan golongan yang akan didapatkan individu tersebut. Tapi hasil tes intelegensi yang relatif sama akan terjadi jika individu dalam usia dewasa karena orang-orang dewasa cenderung belajar hal-hal yang hanya disukainya saja berbeda dengan anak kecil yang cenderung ingin lebih mengetahui segalanya.
    Tes Psikologi itu memiliki unsur, di antaranya:
    ➡ Ilmu (mengetahui teori yang akan digunakan dalam tes psikologi & memahaminya)
    ➡ Proses (metodologi penelitian, seperti: keseragaman kondisi & instruksi-instruksi) ▶ Standardisasi
    ➡ Penskoran (seperti: keseragaman penilaian atau adanya golongan-golongan dari skor yang di dapat pada saat tes) ▶ Standardisasi

    AntwoordVee uit

Plaas 'n opmerking

Gewilde plasings van hierdie blog

Psikodiganostik dan Psikologi Diferensial

Tes Individu dan Tes Minat