Fenomena Tentang Kedisiplinan
Jadi waktu kemarin Mas Seta memberi beberapa pertanyaan tentang sebuah fenomena tentang "keterlambatan".
Pertanyaanya adalah tentang:
- Kenapa mahasiswa sering terlambat untuk memasuki kelas dan sering kali terlmbat bersamaan dengan teman kelompoknya? Padahal sewaktu masih menduduki bangku sekolah SD, SMP, dan SMA selalu datang tepat pada waktunya.
- Apakah terdapat hubungan kedisiplinan dengan prestasi belajar mahasiswa?
Kita jawab dari pertanyaan pertama dulu nih.
Peer group dapat memberikan pengaruh yang baik pada para anggotanya, seperti dapat memberikan dorongan untuk berbuat lebih baik, untuk berprestasi lebih baik dan sebagainya. Kelompok juga dapat memberikan pengaruh yang buruk terhadap anggotanya. misalnya jika sudah saatnya masuk ke kelas saya ingin segera masuk tetapi kata teman "nanti saja sih masuknya baru juga jam segini, telat-telat dikit engga apa-apalah" padahal ia tahu kalau ada batasannya untuk terlambat memasuki kelas.
1. Teori Operant Conditioning B.F Skinner.
Menurut Skinner tingkah laku sepenuhnya ditentukan oleh stimulus saja, tidak ada faktor perantara lainnya. Skinner menyebut bahwa apabila perilaku yang dilakukan mendapatkan penguat maka, perilaku tersebut akan terus di pertahankan.
Contohnya ketika seorang mahasiswa datang tidak tepat waktu pada mata kuliah statistik, lalu dosen statistik tidak memberikan hukuman atau teguran dan hanya diam saja maka mahasiswa tersebut akan terus mengulang perilakunya untuk ttap santai saja ketika ia datang terlambat. Karena ia sudah belajar untuk terlambat dan diberikan penguat oleh dosen dengan tidak menegurya.
Hal ini berbeda pada saat di masa sekolah pada saat kita datang terlambat akan ada guru piket yang mencatat, memberi hukuman. Hal ini yang membuat kita belajar agar kita tidak akan mengulangi keterlambatan tersebut.
2. Teori Perkembangan Dari Erikson
Pada teori ini, sebuah kedisiplinan dapat ditentukan pada tahapan ke enam Erikson yakni, Intimacy And Solidarity Vs Isolasi. Di mana dalam tahapan ini, individu akan merasakan dekat dengan orang lain (lawan jenis atau sesama jenis). Kedekatan ini sangat penting karena bila tidak adanya kedekatan, maka individu akan kesulitan dalam mengembangkan identitas dirinya yang mampu menyebabkan kebingungan pada individu yang dapat berakibat pada kedisiplinannya. Orang-orang yang dekat pada individu akan mampu mempengaruhi sikap dari individu tersebut di mana bila orang-orang terdekat ini melakukan hal yang baik, individu akan mengikutinya dan begitu pula sebaliknya.
Kesimpulannya, bahwa kedisiplinan dan prestasi mahasiswa itu ada hubungannya. Kedisiplinan tidak terbentuk begitu saja, melainkan melalui beberapa proses dan yang saya ketahui hanya dari proses tersebut yakni, teori dari Erikson dan Skinner.
sumber:
- Sarwono, W.S. (2002).Berkenalan dengan Aliran-Aliran dan Tokoh-Tokoh Psikologi.Jakarta:PT Bulan Bintang
- Feldman, R.S. (2012). Pengantar Psikologi , Edisi ke Sepuluh (Terjemahan).Jakarta:PT Salemba Humanika
Opmerkings
Plaas 'n opmerking