Tes Observasi

Pengertian Observasi
Observasi ialah metode atau cara-cara yang menganalisis dan mengadakan pencatatan secara sistemais mengenai tingkah laku dengan melihat atau mengamati individu atau kelompok secara langsung. Cara atau metode tersebut dapat juga dikatakan dengan menggunakan teknik dan alat-alat khusus seperti blangko-blangko, checklist, atau daftar isian yang telah dipersiapkan sebelumnya. dengan demikian, secara garis besar teknik observasi dapat dibagi menjadi dua, yaitu :
structured or controlled observation (observasi yang direncanakan, terkontrol)
unstructure or informal observation (observasi informasi atau tidak terencanakan lebih dahulu).

Jenis - jenis observasi
  • Observasi Partisipan
 Dalam observasi ini peneliti terlibat secara langsung. Misal: peneliti ikut menjadi murid dikelas sekaligus observasi kondisi kelas atau si peneliti menjadi guru di kelas yang mengatur kondisi dan sekaligus observasi
  • Observasi Non- partisipan
 Dalam observasi ini peneliti tidak terlibat secara langsung. Peneliti hanya mencatat,menganalisa dan membuat kesimpulan atas perilaku yang ditunjukkan objek
  • Observasi Terstruktur
Observasi ini dilakukan secara sistematis. Dimana peneliti sudah tahu variabel yang akan diamati. Apa yang akan diamati, kapan, dan dimana tempatnya. Peneliti menggunakan instrument penelitian yang sudah teruji validitasnya.

Teknik Observasi
  Ada tiga jenis teknik pokok dalam observasi yang masing-masing umumnya cocok untuk keadaan-keadaan tertentu, yaitu:

1. Observasi Partisipan
  Suatu observasi disebut observasi partisipan jika orang yang rnengadakan observasi (observer) turut ambil bagian dalam perikehidupan observer. Jenis teknik observasi partisipan umumnya digunakan orang untuk penelitian yang bersifat eksploratif. Untuk menyelidiki satuan-satuan sosial yang besar seperti masyarakat suku bangsa karena pengamatan partisipatif memungkinkankan peneliti dapat berkomunikasi secara akrab dan leluasa dengan observer, sehingga memungkinkan untuk bertanya secara lebih rinci dan detail terhadap hal-hal yang akan diteliti.

2. Observasi Sistematik (Observasi Berkerangka) 
Observasi sistematik biasa disebut juga observasi berkerangka atau structured observation. Ciri pokok dari observasi ini adalah kerangka yang memuat faktor-faktor yang telah di atur kategorisasinya lebih dulu dan ciri-ciri khusus dari tiap-tiap faktor dalam kategori-kategori itu.
a. Materi Observasi
Isi dan luas situasi yang akan diobservasi dalarn observasi sistematik umumnya lebih terbatas. Sebagai alat untuk penelitian desicriptif, peneliti berlandaskan pada perumusan-perumusan yang lebih khusus. Wilayah atau scope observasinya sendiri dibatasi dengan tegas sesuai dengan tujuan dan penelitian, bukan situasi kehidupan masyarakat seperti pada observasi partisipan yang umumnya digunakan dalam penelitian eksploratif.
Perumusan-perurnusan masalah yang hendak diselidikipun sudah dikhususkan, misalnya hubungan antara pengikut, kerjasama dan persaingan, prestasi be1aar, dan sebagainya. Dengan begitu kebebasan untuk memilih apa yang diselidiki sangat terbatas. Ini dijadikan ciri yang membedakan observasi sistematik dan observasi partisipan.

b. Cara-Cara Pencatatan
 Persoalan-persoalan yang telah dirumuskan secara teliti memungkinkan jawaban-jawaban, respons, atau reaksi yang dapat dicatat secara teliti pula. Ketelitian yang tinggi pada prosedur observasi inilah yang memberikan kemungkinan pada penyelidik untuk mengadakan “kuantifikasi” terhadap hasil-hasil penyelidikannya. Jenis-jenis gejala atau tingkah laku tertentu yang timbul dapat dihitung dan ditabulasikan. Ini nanti akan sangat memudahkan pekerjaan analisis hasil.
 
 3.  Observasi Eksperimental
Observasi dapat dilakukan dalam lingkup alamiah/natural ataupun dalam lingkup experimental. Dalam observasi alamiah observer rnengamati kejadian-kejadian, peristiwa-peristiwa dan perilaku-perilaku observee dalam lingkup natural, yaitu kejadian, peristiwa, atau perilaku murni tanpa adanya usaha untuk mengontrol.

Metode observasi :
  • metode catatan harian/ diary description
  • Anecdotal record
  • Metode time sampling
  • Event sampling
  • Check list
  • Rating scale
  • Mechanical device

Keunggulan Observasi
Metode observasi memiliki sejumlah keunggulan , di antaranya adalah:
a. Menyajikan media obyek secara nyata tanpa manipulasi
b. Mudah pelaksanaannya
c. Tidak bergantung kepada self-report
d. Memungkinkan pencatatan yang serempak dengan terjadinya sesuatu gejala
e. Data yang dikumpulkan dari teknik observasi ini cenderung mempunyai keandalan yang tinggi karena langsung dari sumbernya
f. Melalui observasi, pengamat dapat mengidentifikasikan dan menggambarkan lingkungan fisik dari kegiatan penelitian yang berlangsung
g. Mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang konteks yang akan diteliti
h. Memungkinkan peneliti untuk bersikap terbuka, berorientasi pada pembuktian dan mempertahankan pilihan untuk mendekati permasalahan secara induktif
i. Mendapatkan informasi yang tidak disadari oleh subjek peneltiian
j. Mendapatkan data-data yang tidak terungkap melalui wawancara.

Kelemahan Observasi
Metode observasi memiliki sejumlah kelemahan, di antaranya adalah:
a. Memerlukan waktu persiapan yang lama
b. Memerlukan biaya dan tenaga yang lebih besar dalam pelaksanaannya
c. Obyek yang diobservasi akan menjadi sangat kompleks ketika dikunjungi dan mengaburkan tujuan pembelajaran.
d. Terbatasi oleh lamanya kelangsungan kejadian yang bersangkutan.
Menurut Djumhur dan Moh. Surya observasi juga mempunyai kelemahan - kelemahan, yaitu:
· Banyak data pribadi yang tidak terungkap, misalnya kehidupan pribadi yang rahasia
· Memungkinkan terjadi ketidak-wajaran apabila yang diobservasi mengetahui bahwa dirinya sedang diobservasi
· Observasi banyak tergantung dari faktor yang tidak terkontrol
· Subjektifitas observer sukar dihindarkan.

Opmerkings

Gewilde plasings van hierdie blog

Konsep Dasar Tes Psikologi

Psikodiganostik dan Psikologi Diferensial

Tes Individu dan Tes Minat